!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, December 30, 2014

Rusia menahan tokoh utama oposisi

Rusia menahan tokoh utama oposisi

Alexei Navalny melalui akun twitternya mengajak kalangan oposisi untuk terus menentang Presiden Vladimir Putin.

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny ditahan saat menggelar unjuk rasa di Moskow beberapa jam setelah hukuman dalam kasus penipuan ditangguhkan.
Saudara lelakinya, Oleg, telah dijatuhi hukuman penjara 3,5 tahun atas tuduhan yang sama.

Navalny telah mengunggah fotonya saat menggelar demonstrasi di lapangan Manezh dan itu adalah fotonya yang terakhir sebelum dia ditangkap.

Dia sejak awal mengatakan hukuman terhadap dirinya lebih bermotif politik dan terkait sikap oposisinya terhadap Presiden Vladimir Putin.
Navalny telah meminta pendukungnya untuk "turun ke jalan" setelah dia ditangkap.

Aparat kepolisian menghadang kelompok unjuk rasa penentang Putin di lapangan Manezhka.

Dia kemudian menulis dalam akun twitternya, "Saya memang dikenai tahanan rumah. Tetapi hari ini saya ingin bergabung dengan kalian (dalam unjuk rasa). Itulah sebabnya saya bergabung ke (lapangan) #Manezhka".

Ketika dia tiba di lokasi unjuk rasa, polisi langsung menahan pemimpin oposisi dan menempatkannya dalam mobil tahanan polisi.
Kasus penipuan

Setelah ditangkap, dia mengirim tulisan dalam twitternya, "Saya meminta semua tidak meninggalkan Manezhka sampai polisi memaksanya. Mereka tidak bisa menahan aksi kita."

Alexei Navalny sangat marah ketika saudaranya, Oleg, dihukum penjara dalam kasus penipuan.

Bersama istrinya, Alexei Navalny dalam sebuah unjuk rasa menentang Putin pada 2013 lalu.

Dia menuduh Presiden Vladimir Putin menjadikan keluarganya sebagai target dengan tujuan melemahkan aksi perlawanannya.

Jaksa penuntut sebelumnya menuntut 10 tahun penjara atas Alexei Navalny dan delapan tahun untuk saudaranya, Oleg, dalam tuduhan kasus penipuan.
Namun demikian, hukuman Alexei Navalny diubah menjadi tahanan rumah sejak Februari lalu.

Pria 38 tahun ini adalah tokoh oposisi Rusia dan menjadi peraih suara terbanyak nomor dua dalam pemilihan walikota Moskow tahun lalu dengan meraup 27% suara.


Selama ini dia dikenal pula sebagai penulis blog yang sering mengungkap dugaan kasus korupsi di Rusia. (BBC)

No comments:

Post a Comment