!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, November 24, 2014

Pemerintah Irak Balas Serangan Militan ISIS di Ramadi

Rumah hancur di Ramadi
Pemerintah Irak Balas Serangan Militan ISIS di Ramadi

Media Arab melaporkan pasukan pemerintah Irak membalas serangan militan ISIS di Ramadi, ibukota provinsi Anbar, Minggu, dan meraih kemajuan di Provinsi Diyala di dekatnya. Sementara konflik berlangsung, orang-orang Sunni suku Arab meminta lebih banyak senjata dan dukungan udara dari pemerintah.

Pesawat pemerintah Irak menembaki penyerang ISIS di Ramadi, ibukota provinsi Anbar, hari Minggu, sementara orang-orang suku Arab beraliran Sunni berusaha mengalahkan serangan militan dari berbagai sisi.

Pemuka suku mengaku menghadang militan yang mencoba menyusup bagian-bagian kota yang dikuasai pemerintah.

Ketua Dewan Provinsi Anbar Sabah al Karhout mengatakan ISIS melancarkan pertempuran sengit untuk merebut kota itu.

Al Karhout mengatakan ancaman keamanan terhadap Ramadi hari Minggu mengerikan. Ia mengindikasikan, suku Arab Sunni yang memerangi militan telah menerima empat pesawat sarat senjata dari pemerintah, tetapi membutuhkan lebih banyak.

Al Arabiya TV melaporkan Perdana Menteri Haidar al-Abadi membahas isu mempersenjatai suku Arab Sunni dengan pejabat-pejabat Provinsi Anbar hari Minggu.

Dalam jumpa pers di ibukota Yordania, Amman, hari Minggu (23/11), ketua Parlemen Selim al Jabouri, orang Sunni, menuntut pemerintah mempersenjatai suku-suku Arab Sunni di Anbar.

Al Jabouri mengatakan semua suku itu telah membantu mempertahankan provinsi Anbar dari serangan teroris ISIS, dan terjadi perselisihan berkelanjutan dengan pimpinan pemerintah Irak tentang cara mempersenjatai suku-suku itu dan membayar mereka. Ia menambahkan, sebagian senjata sudah tiba tetapi tidak cukup dan dibutuhkan lebih banyak.

Kepada VOA, James Denselow, peneliti pada Pusat Kebijakan Luar Negeri yang berpusat di London, mengatakan dengan pasukan pemerintah membuat kemajuan di bagian-bagian negara itu, dilema kini berpusat pada cara mempersenjatai militer tanpa senjata-senjata itu jatuh ke tangan ISIS.

"Perdana menteri Irak mengajukan daftar selayaknya orang Amerika menyiapkan hadiah Natal. Menurut saya, ia meminta 175 tank MA1 Abrams, 146 kendaraan Stryker, 50 kendaraan tempur Bradley. Daftarnya kini semakin panjang," ujar Denselow.


Dokumen Pentagon yang disiapkan untuk Kongres menyerukan Amerika agar membeli senjata bagi orang-orang suku itu, termasuk AK-47, granat berpeluncur roket, granat dan mortir, jika permintaan anggarannya disetujui.(VOA)

No comments:

Post a Comment