!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, October 24, 2014

Militer AS: Tentara Irak Perlu Beberapa Bulan untuk Halau ISIS

Para pejuang Kurdi di jalanan di kota Qara Tappa, Irak (21/10).
Militer AS: Tentara Irak Perlu Beberapa Bulan untuk Halau ISIS

Para pejuang Kurdi di jalanan di kota Qara Tappa, Irak (21/10).

Militer Amerika mengatakan Kamis (23/10) bahwa militer Irak memerlukan beberapa bulan lagi untuk dapat melakukan serangan merebut kembali wilayah yang telah direbut kelompok Islamis Negara Islam (ISIS).

Pasukan Kurdi Irak, yang disebut peshmerga, bersiap-siap berangkat ke perbatasan Suriah-Turki untuk mempertahankan kota Kobani terhadap pasukan ISIS, tetapi menurut pejabat Komando Pusat Amerika, kemampuan Kurdi melakukan serangan darat yang lama di Irak membutuhkan waktu yang lebih banyak.

Para pejabat itu, yang memberi keterangan kepada serombongan wartawan, juga mengatakan provinsi Anbar di bagian barat Irak masih diperebutkan, walaupun telah dibantu dengan serangan udara yang dipimpin Amerika.

Amerika telah meneruskan pemboman dari udara terhadap militan ISIS di Irak dan Suriah. Komando Pusat mengatakan Kamis Amerika telah melakukan sembilan serangan di Irak dan enam di Suriah dalam hari terakhir.

Para aktivis Suriah mengatakan lebih dari sebulan serangan udara yang dipimpin Amerika di Suriah telah menewaskan 553 orang, sebagain besar militan ISIS dan Front al-Nusra yang berhubungan dengan al-Qaida.

AS Kembali Serang Militan ISIS di Irak dan Suriah
Amerika lanjutkan serangan udara terhadap Negara Islam di Irak dan Suriah, dengan meluncurkan 15 serangan baru.
Asap mengepul akibat serangan udara AS terhadap posisi ISIS di Kobani, Suriah (22/10).
Komando Pusat AS hari Kamis mengatakan, pihaknya melakukan sembilan serangan di Irak kemarin, empat di antaranya menghancurkan operasi pemberontak di dekat bendungan Mosul dan tiga serangan lainnya menyerang posisi militan di Fallujah selatan.

Sementara itu, militer Amerika mengatakan serangan udaranya menghantam enam sasaran di Suriah, empat di antaranya di dekat kota Kobani yang bergolak, di mana Negara Islam dan pejuang Kurdi berperang selama berminggu-minggu untuk menguasai wilayah tersebut, tepat di sebelah selatan perbatasan Turki.

Gumpalan besar asap hitam akibat ledakan di Kobani bisa terlihat dari seberang perbatasan di Turki.

Serangan baru Amerika terjadi selagi para aktivis Suriah mengatakan sebulan serangan udara pimpinan Amerika di Suriah telah menewaskan 553 orang, sebagian besar militan Negara Islam dan Front Nusra yang terkait al-Qaida.

Organisasi Syrian Obsevatory for Human Rights yang berkantor di Inggris mengatakan korban tewas termasuk 464 pejuang Negara Islam dan 32 warga sipil.

Kelompok, yang memiliki sumber luas di dalam wilayah Suriah, mengatakan yakin sebenarnya lebih banyak militan Negara Islam yang tewas tetapi jumlahnya tidak dilaporkan karena kesulitan memasuki beberapa daerah sasaran serangan udara.


Jet-jet tempur AS, bersama mitra negara-negara Arab, melakukan lebih dari 200 serangan udara di Suriah sejak tanggal 22 September, sebagai bagian dari perluasan upaya menghentikan kelompok Negara Islam. (VOA)

No comments:

Post a Comment