!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, October 23, 2014

Ilmuwan pecahkan misteri Dinosaurus


Dinosaurus
Ilmuwan pecahkan misteri Dinosaurus

Setelah melakukan penelitian selama 50 tahun, para ahli palaeontologi akhirnya dapat memecahkan misteri lengan raksasa seekor dinosaurus.

Sejak menemukan dua lengan dinosaurus berukuran raksasa pada 1960, para ilmuwan berspekulasi tentang jenis dinosaurus pemilik kedua lengan tersebut.
Teka-teki itu terjawab ketika para pakar berhasil menggali sisa bagian tubuh dinosaurus itu di Mongolia baru-baru ini.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature, para peneliti mengatakan dinosaurus itu memiliki tangan yang besar, punuk, dan kaki berkuku seperti sapi.

Yuong-Nam Lee, yang memimpin penelitian dari Institut Geosains dan Sumber Daya Mineral Korea Selatan (Kigam), mengatakan: "Ini adalah penemuan dinosaurus teraneh, ini di luar imajinasi kami."
Bergerak lambat

Sebelum menemukan fosil utuh di Mongolia, sejumlah pakar menduga dinosaurus itu memiliki tubuh sepanjang 2,4 meter dengan tiga cakar raksasa.
Dalam berbagai rekonstruksi, binatang ini digambarkan mirip Tiranosaurus rex--dinosaurus predator yang mencengkeram mangsanya dengan cakar raksasa.

Tapi penemuan di Mongolia mematahkan spekulasi tersebut.
Tim peneliti internasional mengatakan ukuran hewan purba ini sangat besar, panjangnya sekitar 11m dan berat enam ton.

Dinosaurus itu amat mungkin memiliki bentuk kepala yang memanjang menyerupai paruh bebek dan punuk besar di punggungnya.

Kakinya pendek dan kekar, namun memiliki kuku sehingga tidak mudah jatuh ke lahan berawa tempat spesies itu tinggal.

Isi perutnya menunjukkan bahwa hewan itu memakan sejumlah tanaman dan ikan.

"Kami tidak tahu fungsi lengan panjangnya, tapi kemungkinan hewan itu menggunakan lengan dengan cakar raksasanya untuk menggali dan mengumpulkan tanaman-tanaman herbal di sejumlah habitat air tawar," kata Dr Yuong-Nam Lee.


Hewan purba ini dinamai Deinocheirus mirificus yang berarti hewan dengan bentuk tangan besar yang mengerikan. (BBC)

No comments:

Post a Comment