!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, August 12, 2014

Ukraina Tolak Beri Akses Konvoi Bantuan Rusia




280 truk bantuan kemanusiaan Rusia meninggalkan Alabino, pinggiran Moskow untuk menuju ke Ukraina timur, Selasa (12/8).
Ukraina Tolak Beri Akses Konvoi Bantuan Rusia

Pemerintah Ukraina mengatakan tidak akan mengizinkan 280 truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan dari Rusia untuk memasuki negara itu.

Para pejabat Ukraina hari Selasa (12/8) mengatakan bantuan itu akan ditolak karena misinya tidak dikoordinasikan dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan bisa merupakan dalih bagi Rusia untuk mengirimkan pasukan ke wilayah Ukraina yang dikuasai separatis.

Valeriy Chaly. Deputi kepala administrasi kepresidenan Ukraina, mengatakan pemerintahnya “tidak mempertimbangkan” untuk mengizinkan konvoi itu memasuki Ukraina. Dia mengatakan bantuan Rusia itu akan dimuat dalam kendaraan yang disediakan oleh ICRC, yang akan bertanggung jawab dalam koordinasi dan pembagian bantuan di Ukraina timur.

Chaly menambahkan, Ukraina “pasti” tidak akan mengizinkan personil kementerian urusan keadaan darurat atau militer Rusia mengiringi pengiriman bantuan itu.

Televisi Rusia hari Kamis melaporkan misi bantuan itu dilakukan atas bekerjasama dengan Komite Palang Merah Internasional.

Tetapi, Palang Merah Internasional, dalam pernyataan hari Senin, mengatakan belum ada persetujuan mengenai partisipasi Rusia dan mengatakan “rincian praktis perlu dijelaskan” sebelum misi demikian dapat dilakukan.

Ribuan orang di bagian timur Ukraina yang berbahasa Rusia dilaporkan kekurangan air, obat-obatan dan listrik, sementara pasukan Ukraina bertempur melawan separatis pro-Rusia yang berusaha mendirikan daerah otonomi dekat perbatasan Rusia.

Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko berbicara melalui telepon dan sependapat bahwa setiap kehadiran Rusia di Ukraina tanpa izin Kiev melanggar hukum internasional.

Situs internet kepresidenan Ukraina  kemudian mengatakan rencana misi pertolongan itu menyerukan partisipasi Uni Eropa, Rusia, Jerman dan “mitra-mitra lain.” VOA

No comments:

Post a Comment