!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, July 25, 2014

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik Letjen Gatot Nurmantyo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Budiman yang segera memasuki masa pensiun.



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik Letjen Gatot Nurmantyo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Budiman yang segera memasuki masa pensiun.



Pelantikan itu dilakukan di Istana Negara, serta dihadiri Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini baik langsung maupun tidak langsung, dengan rupa atau dalih apapun juga tidak memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun juga," ucap Gatot, Jumat (25/7/2014).

Gatot melanjutkan, ia berjanji tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga.

"Yang saya tahu atau patut dapat mengira bahwa ia mempunyai hal yang bersangkutan, atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya," sambungnya.

Mantan Pangkostard ini juga berjani akan tetap setia kepada Undang-Undang Dasar dan memelihara segala peraturan yang berlaku bagi negara Republik Indonesia.

"Bahwa saya akan senantiasa menjunjung tinggi sumpah prajurit," tegasnya.

Sekedar diketahui, Gatot sebelumnya menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Lulusan Akabari tahun 1982 pernah juga menjabat Komandan Kodiklat TNI AD, Pangdam V/Brawijaya dan Gubernur Akademi Militer (Akmil).

Letjen Gatot Nurmantyo resmi menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Budiman yang segera memasuki masa pensiun.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan kepada Mantan Pangkostrad itu untuk membenahi TNI AD supaya lebih baik lagi ke depannya.

"Segera konsolidasi, melihat, evaluasi apa yang perlu dibenahi, segera benahi, sehingga TNI AD menjadi pro ke depan,"ujar Gatot di Istana Negara, Jumat (25/7/2014).

Gatot melanjutkan, sebagai pimpinan di TNI AD, ia akan melanjutkan program-program yang telah berjalan sebelumnya. Namun ada beberapa yang harus dievaluasinya.

"Triwulan pertama sudah kita lewati, jadi program sudah dibuat sepanjang tahun, jadi saya tidak akan merubah, hanya melanjutkan saja tapi ada evaluasi. Itu hal yang wajar tergantung tantangan ke depan,"ungkapnya.

Gatot menegaskan, TNI AD tetap menjaga netralitasnya. Dia bersyukur pemilu presiden juga berjalan dengan lancar.

"TNI AD sangat netral dan kita berusaha tetap pro tetapi tegas. Dan sampai saat ini semua berjalan aman, ini bukan karena TNI, tetapi karena ini menunjukan rakyat kita adalah rakyat yang berbudaya dan cerdas. Dan dunia melihat ini semua," pungkasnya.

 Jenderal Budiman tidak menghadiri pelantikan Letjen Gatot Nurmantyo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara.

Sebagai seorang mantan KSAD, Budiman seharusnya menghadiri pelantikan KSAD terpilih yang menggantikannya. Apalagi pelantikan tersebut dilakukan oleh Presiden SBY.

Sejumlah pejabat pun enggan mengomentari ketidakhadiran pelantikan Letjen Gatot sebagai KSAD menggantikan Budiman.Seperti Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang enggan menjawab pertanyaan wartawan.

"Sorry saya lagi kejar waktu," singkat Moeldoko di Istana Negara, Jumat (25/7/2014).

Selain itu Menko Polhukam Djoko Suyanto pun tidak mengetahui alasan Budiman yang tidak menghadiri pelantikan KSAD.

"Lo kok tanya saya, kenapa enggak tanya Budiman. I don't know," tukasnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menunjuk Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmatyo, sebagai pengganti Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang baru menggantikan Jenderal TNI Budiman.

“Sudah, jadi beliau (SBY) memilih Pak Gatot Nurmantyo sebagai KSAD yang baru,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya kepada wartawan, Selasa (22/7/2014).

Dia mengaku, penunjukan Gatot sudah resmi berdasarkan Surat Keputusan Nomor 36/TNI/2014 tanggal 21 Juli 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan KSAD.

Fuad menambahkan, proses serah terima jabatan dari KSAD lama kepada KSAD baru masih akan menunggu rencana pelantikan Gatot oleh presiden.

“Kita masih belum tahu kapan jadwal presiden akan melantik. Mungkin menunggu situasi kondusif, karena sekarang masih dalam masa pemilu presiden dan dalam waktu dekat Lebaran,” tandasnya.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pergantian Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman bertepatan dengan pengumuman hasil Pilpres hanya kebetulan. Dia pun membeberkan alasan mengganti Budiman.

Pergantian KSAD Jenderal Budiman dilakukan setelah Moeldoko dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin 21 Juli siang. Presiden meminta Panglima TNI mengajukan nama-nama pengganti Budiman.

"Kenapa ada pergantian, karena untuk kepentingan organisasi, regenerasi. Pak budiman sebentar lagi masuk masa pensiun. Hanya kebetulan, dilakukan mau pengumuman pilpres," kata Moeldoko usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Prajurit TNI dalam rangka pengamanan Pilpres di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014).

Rencananya, pergantian KSAD akan dilakukan pada pekan ini sambil menunggu Keputusan Presiden (Keppres). Moeldoko mengaku tak mengetahui secara pasti calon kuat KSAD, karena pemilihannya ada di tangan Presiden.

"Saya tak bisa mendahului Bapak Presiden. Karena Presiden SBY sendiri belum mengumumkan siapa calon yang akan menggantikan KSAD Jenderal Budiman," ujarnya.

Sebelumnya, Moeldoko mengajukan tiga nama calon KSAD kepada Presiden SBY untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman yaOng akan memasuki masa pensiun pada September 2014.

Ketiganya yakni Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Wakil KSAD Letjen TNI M Munir dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Waris. Okezone

No comments:

Post a Comment