!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, July 26, 2014

Belanda dan Australia menginginkan akses ke lokasi jatuhnya MH17 di Ukraina, seiring dengan semakin banyaknya jenazah korban yang tiba di Eindhoven.


Jenazah korban MH17 saat tiba di Belanda

Belanda dan Australia menginginkan akses ke lokasi jatuhnya MH17 di Ukraina, seiring dengan semakin banyaknya jenazah korban yang tiba di Eindhoven.


Menteri luar negeri dari kedua negara menghadiri upacara yang menandai keberangkatan pesawat pembawa jenazah dari kota Kharkiv.

Malaysia, Rusia, Eropa tengah dan timur, Transportasi, Australia
Menlu Belanda Frans Timmermans dan Menlu Australia Julie Bishop bernegosiasi dengan pejabat Ukraina di Kiev untuk mengirim polisi ke lokasi kecelakaan yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia.

Sebanyak 193 orang warga negara Belanda dan 43 orang warga negara Australia tewas dalam tragedi tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, Uni Eropa telah mengumumkan bahwa mereka memperkuat sanksi atas Rusia.

Mereka mengatakan bahwa "15 orang dan 18 entitas" telah dibekukan asetnya serta tidak akan mendapat visa.

Sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka yang menjadi sasaran "bertanggung jawab atas aksi yang bertentangan dengan integritas teritorial Ukraina."

"Hal ini menjadikan jumlah orang yang berada di bawah sanksi Uni Eropa terkait dengan situasi di Ukraina menjadi 87 orang sedangkan jumlah entitas menjadi 20," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan Dewan Uni Eropa.

Sehari setelah 40 peti jenazah korban pesawat Malaysia Airlines MH17 tiba di Belanda, sejumlah keluarga warga negara Indonesia yang menjadi korban kecelakaan tersebut mulai bersiap bertolak ke Belanda.

Awang Nuryanto, adik ipar Klik Yuli Hastini yang merupakan salah seorang korban, mengatakan ia bersama tujuh anggota keluarga lainnya siap membantu Klik proses identifikasi jenazah.

Apabila jenazah Yuli, suami, dan kedua anak mereka mampu diidentifikasi, menurut Awang, mereka akan dimakamkan di Belanda.

"Mbak Yuli sempat ngomong kepada kita (keluarga) bahwa 'Saya tidak bisa dipisahkan dari suami dan anak'. Suaminya warga negara Belanda, anaknya kemarin sempat mengurus paspor Belanda, tidak sempat mengurus paspor Indonesia. Keluarga di Belanda juga minta Yuli, suami, dan anak-anak mereka dimakamkan di Belanda," kata Awang Kamis (24/07).

Anggota keluarga korban lain yang juga sedang bersiap-siap ke Belanda untuk mengidentifikasi jenazah adalah Enny Nuraheni.

Kakak Enny, Ninik Yuriani, selama ini tinggal di Eindhoven bersama suaminya yang merupakan warga negara Belanda.

Ninik juga rencananya akan dimakamkan di Belanda.

"Memang ini permintaan dari anaknya, Hani. Dia bilang, apapun bentuk ibu, jasadnya dikebumikan di Belanda supaya dia bisa mengunjungi makam ibunya. Hani juga ingin memberi tahu kepada anak-anaknya bahwa eyang mereka ada di situ. Kedua cucunya ini sangat, sangat dekat dengan eyangnya," tutur Enny.
Proses identifikasi

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak, mengatakan tim Kemenlu dan forensik Polri sudah berada di Ukraina dan Belanda untuk membantu menangani jenazah WNI.

''Proses identifikasi sedang berlangsung. Proses DNA dari antemorfem ke postmorfem itu perlu dipastikan, dicocokkan.

 MH17
Lokasi jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina timur
''Jenazah harus dipastikan siapa sebelum dikembalikan kepada pihak keluarganya.
''Nah, tim polisi Klik Indonesia sudah mengirim tim dan membawa DNA para keluarga yang ada di Indonesia untuk dicocokkan dengan jenazahnya,'' kata Tatang kepada Rizki Washarti dari BBC Indonesia.

Tatang juga menambahkan pihak Kemenlu berkomunikasi dengan keluarga setiap hari dan membuka call center 24 jam yang juga akan tersedia selama Lebaran. BBC

No comments:

Post a Comment