!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, April 19, 2014

Konflik guncang PPP terkait koalisi

Konflik guncang PPP terkait koalisi

Partai Persatuan Pembangunan, PPP dilanda perpecahan menyusul keputusan sepihak sebagian pimpinan partai ini berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Pernyataan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang Klik mendukung Prabowo sebagai calon presiden, Jumat (18/04), dianggap oleh pimpinan PPP lainnya menyalahi konstitusi partai.


"Bertentangan dengan konstitusi partai, dengan demikian batal demi hukum," kata Sekjen PPP Romahurmuziy, Jumat malam, usai rapat harian pimpinan pusat partai.

Menurutnya, keputusan koalisi itu diputuskan sepihak oleh Ketua umum PPP tanpa melalui keputusan rapat pimpinan nasional.

Di tempat terpisah, Suryadharma Ali menyatakan, dukungan terhadap Prabowo telah didukung oleh pimpinan partai dan tinggal menunggu mekanisme resmi.

Namun demikian, Sabtu (19/04) malam, pimpinan pusat PPP yang dipimpin Sekjen Romahurmuziy akan menggelar rapat pimpinan nasional, yang kemungkinan tidak akan dihadiri Suryadharma Ali.

"Bertentangan dengan konstitusi partai, dengan demikian batal demi hukum..."

Dalam forum inilah akan diputuskan kapan dan dengan siapa partai berlogo Ka'bah ini akan berkoalisi, yang bisa saja isinya akan mengevaluasi dukungan terhadap Prabowo.

Dukungan sejumlah pimpinan PPP terhadap Prabowo Subianto sudah ditunjukan Suryadharma dengan menghadiri kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa saat lalu.

Saat itu Suryadharma secara terang-terangan menyatakan mendukung Prabowo sebagai calon presiden, sehingga sempat diprotes pimpinan PPP lainnya.

Tuntutan koalisi


Berdasarkan perhitungan cepat pemilu legislatif lalu, Partai Gerindra memperoleh sekitar 12 persen, sementara PPP mendapat sekitar 6 persen.
Untuk memajukan Prabowo Subianto sebagai calon presiden, Partai Gerindra harus berkoalisi dengan partai-partai lain, karena syarat pencalonan harus minimal mendapatkan 25 persen.

Sikap sebagian pimpinan PPP yang menyatakan berkoalisi dengan Partai Gerindra, nyaris membuat upaya koalisi partai Islam berantakan.

Padahal, pada Kamis (17/04) malam, pimpinan sejumlah partai Islam melakukan pertemuan yang isinya berupa penjajakan untuk berkoalisi.

Namun politisi senior Amien Rais kurang sepakat jika koalisi partai Islam ini tidak menggandeng partai nasionalis, walaupun dia tidak pernah menyebut siapa partai nasionalis tersebut.

Jokowi dan Prabowo
Sejauh ini koalisi antar partai mulai mengerucut pada dua kelompok, yaitu koalisi yang mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dan koalisi lainnya yang mendukung Prabowo sebagai presiden.

PDI Perjuangan mengaku telah berkoalisi dengan Partasi Nasdem dan PKB, sementara Partai Gerindra tengah "merangkul" PPP.

Adapun Partai Golkar sejauh ini masih memajukan ketua umumnya, Aburizal Bakrie sebagai calon presiden, namun belum jelas arah koalisinya.

Perhitungan cepat untuk sementara menempatkan PDI Perjuangan di urutan pertama, disusul Partai Golkar dan kemudian Partai Gerindra.

Perolehan suara ketiganya yang tidak dominan membuat mereka harus melakukan koalisi dengan partai-partai lainnya.BBC

No comments:

Post a Comment