!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, March 29, 2014

BNPB: Titik api di Riau berkurang, Tersangka pembakaran lahan Riau ditangkap

BNPB: Titik api di Riau berkurang, Tersangka pembakaran lahan Riau ditangkap

Jumlah titik api di Kepulauan Riau berkurang setelah dilakukan operasi penanggulangan bencana asap intensif sepanjang akhir pekan, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Operasi itu dilakukan Satgas Terpadu Penanggulangan Bencana Asap dari darat dan udara.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa berdasarkan pantauan satelit NOAA di wilayah Riau ada 1 titik hotspot yaitu di Pulau Rupat Bengkalis.

Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan satelit Terra/Aqua (MODIS) menunjukkan ada 18 hotspot yaitu Meranti 1, Bengkalis 3, Inhil 8, Inhu 2, Pelalawan 2, dan Siak 2.
Hingga Minggu (30/03), kabut asap masih menutupi beberapa wilayah sehingga berpengaruh pada kualitas udara dan jarak pandang terbatas hanya satu hingga lima kilometer saja.

Lahan terbakar dengan luas total 20.814 ha sudah dipadamkan oleh Satgas darat dari TNI, sedangkan Manggala Agni telah memadamkan 2.895 ha.

Berdasarkan data per 30 Maret 2014, polisi telah menerima 62 laporan tentang kebakaran lahan dan menetapkan 104 orang dan 1 korporasi.
Enam orang masih buron yang lari ke luar Riau.

Satuan tugas penegakan hukum dan polda Riau menangkap 71 tersangka terkait pembakaran lahan di Riau, 27 orang di antaranya ditangkap di Bengkalis.

"Mereka di Bengkalis strukturnya adalah masyarakat, aparat desa, pemiliki modal, ketua adat suku Sakai kemudian kelompok tani, dan korporasi," kata Kepala Polres Bengkalis Ajun Komisaris Besar Andry Wibowo kepada Rizki Washarti dari BBC Indonesia.

Para tersangka, lanjutnya, memiliki peran sesuai dengan keahlian mereka, seperti petani yang membuka lahan atau korporasi yang memberikan modal untuk membayar orang guna membakar lahan.
Khusus pemilik modal mencakup individu yang memiliki uang, perusahaan, kelompok tani dan juga korporasi.

"Motif utama adalah ekonomi, baik untuk keluarga maupun perusahaan," ungkap Andry yang terlibat dalam satuan tugas.

Andry juga menyatakan mereka sudah menangkap penanggung jawab satu korporasi dan satu korporasi lainnya masih berada dalam DPO.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo menyatakan kondisi di Provinsi Riau hingga Kamis siang (20/03) cerah dan masyarakat dapat beraktivitas dengan lancar.

"Jadi kalau kita bandingkan sebelum dan selama bapak presiden ada di Riau, maka kemajuan yang dilakukan oleh Satgas Operasi Terpadu ini sangat banyak dan signifikan," ujar Sutopo.

No comments:

Post a Comment