!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 29, 2014

Supir Angkot Diselamatkan BBG


Supir Angkot Diselamatkan BBG

Banjir dan kemacetan di jalan-jalan di Jakarta sudah menjadi rutinitas dalam empat Minggu terakhir. Akibatnya bukan saja korban tewas di Jakarta sudah lebih dari 15 orang, namun juga berimbas pada supir Angkot di Jakarta, seperti yang dialami Amir (50 th) warga Gandaria Cibubur, Jakarta Timur yang menarik angkot No.06 Jurusan Gandaria-Kmpung Melayu, Jakarta Timur.

Amir sudah 20 tahun narik angkot miliknya sendiri ini, setelah dia mengambil kredit empat tahun lalu. “untungnya saya menggunakan Bahab Bajar Gas (BBG) sehingga saya bisa ngirit 50% biaya operasional untuk membeli bahan bakar ,’’ kata Amir sambil membawa kendaraannya di sekitar Otisrta Raya Jakarta Timur Yang macet akibat tergenang air banjir limpahan dari sungai Ciliwung pada Kamis pagi pukul 10.00 WIB (30/1).

Menurut Amir biaya bahab bakar bensin angkot O6 satu rit rata-rata sampai Rp 35.000, kalau macet bisa sampai Rp.50.000.’’Kalau dengan BBG hanya separuhnya,’’ kata dia.
Harga bahan bakar yang lebih murah 50% inilah yang menyelamatkannya dari tekor narik angkot akibat penumpang sepi, karena Jakarta macer dan banyak penumpang umum yang beralih ke sepeda motor dan bis transJakarta.

‘’Saya pastikan hampir semua teman-teman saya yang narik angkot 06 sudah menngunakan bahan bakar BBG.’’Konvertion KIT BBG merupakan program gratis dari pemerintah (Pertamina) beberapa waktu lalu ,’’ tambah Amir.
Pemerintah belum berencana menaikkan harga jual bahan bakar gas. Bahkan diperkirakan, volume penggunaan bahan bakar gas untuk transportasi akan meningkat sebagai dampak kebijakan dua harga untuk BBM subsidi bagi mobil pribadi yang rencananya akan dilakukan pemerintah.

”Harga Rp 3.100 per liter setara premium masih cukup karena tarif listriknya juga kita kategorikan paling rendah,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro di Jakarta

Lebih lanjut Edy mengungkapkan, jika kebijakan dua harga untuk mobil pribadi jadi dilakukan, diperkirakan akan terjadi perpindahan dari BBM ke bahan bakar gas. Sejumlah pemilik kendaraan pribadi yang merasa keberatan dengan harga Rp 6.500 per liter, akan beralih menggunakan bahan bakar gas.

Namun mahalnya harga konverter kit yang sekitar Rp 15 juta, juga masih menjadi kendala bagi masyarakat. Karena itu, ada pihak yang mengusulkan agar pemerintah memberikan konverter kit secara gratis seperti halnya LPG tabung 3 kg.

”Tapi kalau diberikan secara gratis kan tidak tepat. Kok punya mobil dikasih (konverter kit) cuma-cuma,” lanjut Edy.

Mengatasi masalah tersebut, Edy mengusulkan agar pemerintah dapat memfasilitasi pembelian konverter kit dengan potongan harga atau secara kredit.

Di sisi lain, untuk mendukung kebijakan konversi BBM ke bahan bakar gas, Pemerintah akan membangun 20 SPBG serta beberapa Mobile Refueling Unit (MRU)di Jakarta. SPBG yang akan dibangun itu, beberapa diantaranya akan dibangun di sejumlah Kementerian yang memiliki lahan luas.

Dana untuk pembangunan infrastruktur SPBG mencapai Rp 474 miliar, ditambah Rp 127 miliar untuk optimalisasi. Tender pembangunan ini sudah dimulai.

Menurut Amir dia, biasa mengisi BBG di SPBG Gandaria. Di Jakarta BBG kini juga banyak digunakan Bajay BBG, taksi dan Bis TransJakarta.|Muhammad Jusuf

No comments:

Post a Comment