!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, November 24, 2013

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tampaknya mulai terbuka berbicara tentang wacana pengusungan dirinya pada Pilpres 2014


Bendera Partai Islam 

Ahmad Heryawan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tampaknya mulai terbuka berbicara tentang wacana pengusungan dirinya pada Pilpres 2014


Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tampaknya mulai terbuka berbicara tentang wacana pengusungan dirinya pada Pilpres 2014 melalui kendaraan Partai Keadilan Sejahtera. Keterbukaannya tersebut terungkap saat dirinya melakukan pertemuan dengan warga Jawa Barat yang tinggal di Pulau Bali, Sabtu (23/11/2013) malam, di kawasan Seminyak, Denpasar, Bali.

"Jadi di Jabar itu kan ada program Jabar Jarambah, artinya ada orang Jabar di provinsi lainnya yang ada di Indonesia. Seandainya ada tokoh Jabar mau maju jadi capres, bukan tidak mungkin itu akan ada yang memilihnya," kata Ahmad Heryawan alias Aher dihadapan seratusan warga Jabar yang tinggal di Bali seperti dikutip Antara, Minggu (24/11/2013).

Ketika ditanya apakah pernyataannya tersebut merupakan sinyal kuat bahwa dirinya telah siap menjadi capres RI, Heryawan seperti menyetujuinya.

"Saya membaca fakta, umumnya demikian. Karena Jabar dari sisi etnis itu nomor dua setelah etnis Jawa. Wajar jika dalam kepemimpinan nasional ada (orang Jabar) pada posisi ke dua atau pertama (cawapres/capres)," katanya.

Menurut dia, bagaimana pun secara politik, jumlah masyarakat Jawa Barat yang sangat banyak akan berpengaruh sehingga wajar jika para tokoh akan memperhitungan Jawa Barat.

"Bagaimana mau tidak dihitung karena salah besar kalau seorang politisi tidak menghitung Jawa Barat, salah besar itu. Apa sebabnya, karena 34 juta pemilih ada di Jawa Barat, ini kan lumbung suara," katanya.

Oleh karenanya, lanjut Aher, ketokohan Jawa Barat saat ini sedang dinanti sehingga wajar kalau Jawa Barat menjadi diperhatikan oleh siapa pun yang mau maju di pentas nasional.
"Saya katakan bahwa orang Jawa Barat sekarang mulai mengembara, Jabar Mengembara. Dengan demikian, maka anak-anak Jabar akan menjabat di mana-mana. Saya tadi mengatakan kalau anak Jabar mau di kancah nasional, maka akan dipilih," katanya.

Seperti diberitakan, Aher masuk dalam 22 nama calon presiden (capres) RI dari internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dari 22 nama itu, ada empat nama yang berasal dari Provinsi Jawa Barat, salah satunya Aher.

"Dari Jabar itu ada Pak Aher (Ahmad Heryawan, Gubernur Jabar), Nur Mahmudi Ismail (Wali Kota Depok), lalu ada Pak Taufik Ridlo dan Suharna Surapranata (Mantan Menristek KIB II) yang akan ikut Pemira (Pemilihan Raya) PKS," kata Ketua DPW PKS Jawa Barat Tate Qomarudin.

Survei: Parpol Berbasis Agama Jarang Gelar Program Sosial

Partai politik berbasis agama dinilai jarang menyelenggarakan program sosial dibandingkan parpol berideologi nasional. Hal itu merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Penelitian Psikologi Universitas Indonesia (LPPsi-UI), Indonesia NGO Forum for Indonesia Development (INFID), Perkumpulan Prakarsa dan Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
"Partai berbasis agama agak rendah kuantitas program sosialnya. Mayoritas partai tidak melakukan program mensejahterakan rakyat," kata peneliti LPPsi-UI Bagus Takwin saat memaparkan hasil survei di Kantor INFID, Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2013).
Bagus mengatakan, dari sembilan parpol yang kini berada di parlemen, Partai Keadilan dan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa dinilai responden agak tidak peduli terhadap program sosial.
"Parpol lainnya hanya pada tataran agak peduli," katanya.
Ia menambahkan, meski bukan ranah utamanya, kebanyakan parpol yang mendapat bangku di DPR tidak menyelenggarakan program sosial. Program yang dimaksud adalah program pangan, pendidikan dan kesehatan.
Ia menjabarkan, hanya 17,7 persen dari 2.442 responden yang menyatakan PKB melakukan program sosial bagi masyarakat. Urutan dua terendah diduduki PPP dengan angka 19,9 persen.
Menduduki peringkat lebih tinggi, yakni PAN. Partai berlambang matahari itu dinilai oleh 21,4 persen responden menyelenggarakan program sosial. Adapun, PKS mendapat 26,5 persen suara.
Partai nasional yang juga mendapat nilai rendah adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Partai besutan Wiranto itu hanya dinilai oleh 20,7 persen responden pernah melakukan program sosial.
Adapun Partai Golkar dianggap sebagai parpol yang paling banyak melakukan program sosial. Sebanyak 34,7 persen responden menilai hal itu. Survei tersebut dilakukan pada September hingga November 2013 dengan tingkat kesalahan penelitian sebesar 1,98 persen.

No comments:

Post a Comment