!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, September 20, 2013

Tenaga Kerja Indonesia yang gila dipulangkan Malaysia



 Tenaga Kerja  Indonesia yang gila dipulangkan Malaysia

Lebih dari 25 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengalami gangguan kejiwaan setiap tahunnya dideportasi Pemerintah Malaysia melalui Pelabuhan Tunontaka, Nunukan, Kalimantan Utara. Hingga September 2013, Pemerintah Kabupaten Nunukan telah memulangkan 30 TKI tak waras tersebut ke tempat asal mereka.

"Kebanyakan ke NTT, NTB, ke Sulawesi, ke Jawa Timur, pokoknya ke wilayah kantong TKI. Tahun ini kita kelebihan kuota. Sampai bulan ini kita sudah pulangin 30 TKI gila, padahal kuota dana kita hanya 25 orang untuk pemulangan," ujar Edy dari bagian Sosial Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Nunukan.

Pemerintah Kabupaten Nunukan merehabilitasi para TKI gila ini ke Rumah Sakit Jiwa Tarakan untuk mengetahui identitas serta domisili mereka. “Sampai saat ini kita masih mempunyai utang Rp 200 juta di Rumah Sakit Jiwa Tarakan. Ini biaya untuk melakukan rehabilitasi TKI gila tersebut sebelum dipulangkan, karena kita mesti tahu dulu dari mana dia berasal. Rencananya kita ajukan tambahan untuk melunasi utang itu di Anggaran Tambahan APBD nanti,” beber Edy.

Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Nunukan mengalokasikan anggaran hingga Rp 299 juta untuk mengurus pemulangan TKI gila. Dana tersebut, menurut Edy, masih belum mencukupi untuk menangani TKI gila yang deportasi dari Malaysia.

Saat ini, kata Edy, masih ada puluhan TKI gila yang telantar dan berkeliaran di kota Nunukan. Mereka membutuhkan penanganan maupun rehabilitasi serta pemulangan ke daerah masing-masing.

“Kasihan, mereka pastinya diharapkan oleh keluarganya. Pamitnya merantau harapannya membawa rezeki untuk yang di rumah, malah berkeliaran karena gangguan jiwa di sini," pungkas Edy.

- Malaysia menjadi negara tujuan pertama para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk mengadukan nasibnya. Jarak geografi yang dekat dan murahnya kehidupan adalah faktor pertama mengapa TKI lebih banyak bekerja di Malaysia.

"Malaysia banyak TKI kita disana, kemudian Arab Saudi, disusul Hong Kong," ungkap Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Y Poelongan kepada detikFinance di Gedung Bank Indonesia, Rabu (26/9/2012).

Menurut data yang diperlihatkan BNP2TKI, jumlah TKI di Malaysia sampai dengan Juli 2012 mencapai hampir 1,9 juta orang, kemudian Arab Saudi 1,1 juta TKI dan Hongkong yang hanya 189 ribu orang. TKI lainnya menyebar ke Kawasan Asia Pasifik, Eropa, Amerika dan kawasan Timur Tengah lainnya.

"Kalo dilihat dari remitansi juga tinggi dari Malaysia yaitu US$ 1,3 miliar, sedangkan Arab Saudi US$ 1,1 miliar, itu sampai Juli 2012," katanya.

Ditempat yang sama, Direktur Ekskutif DSM Bank Indonesia Hendy Sulistiowaty membenarkan bahwa persebaran TKI paling banyak adalah di Malaysia. Bahkan sebelum terjadi moratorium (Juni 2009) jumlah TKI di Malaysia melesat hingga 2,76 juta TKI.

"Meski sudah dicabut per 1 Desember 2011 dengan rencana per Maret 2012, penempatan TKI ke Malaysia belum pulih, dulu ada 2,76 juta TKI sebelum moratorium sekarang baru terdapat 1,9 juta TKI, jadi belum pulih," tutupnya.

No comments:

Post a Comment