!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, September 17, 2013

pastor kontroversial dari Amerika, Terry Jones ditangkap setelah akan membakar Alquran



Terry Jones ditangkap
pastor kontroversial dari Amerika, Terry Jones ditangkap setelah akan membakar Alquran

Seorang pastor kontroversial dari Amerika, Terry Jones ditangkap aparat kepolisian Florida pada Rabu waktu setempat setelah mengumumkan rencana untuk membakar hampir 3.000 Alquran pada peringatan tragedi berdarah 11 September.

Terry Jones (61) dicegat polisi saat mengendarai truk pikup yang menyeret alat panggang barbecue yang di dalamnya berisi tumpukan Alquran yang telah disiram minyak tanah. Ia mengaku akan membakar 2.998 lembaran Alquran di sebuah taman di Tampa Bay guna mengenang para korban tewas dalam peristiwa berdarah 2001 lalu.

Sebelumnya, ia sudah beberapa kali melontarkan ancaman serupa. Ancaman Terry Jones untuk membakar Alquran pada 2010 lalu telah memicu kemarahan dunia.

Jones adalah seorang pastor di sebuah gereja Kristen evangelish kecil. Ia pertama kali dikenal dunia pada 2010 lalu ketika berencana untuk membakar Alquran pada peringatan 11 September, meski rencananya itu dibatalkan kembali.

Namun para jemaahnya di Gereja Dove World Outreach Center yang dipimpinnya di Gainsville, Florida, telah membakar sebuah kitab suci Alquran pada 2011 lalu.

Insiden ini memicu aksi protes berdarah di Timur Tengah dan Afganistan. Bahkan aksi protes paling keras terjadi saat ratusan demonstran menyerbu kantor PBB di Mazar-i-Sharif di utara Afganistan, membunuh tujuh warga asing, termasuk empat penjaga dari Nepal. Tahun lalu Jones juga mempromosikan sebuah film anti-Islam.

Terry Jones ditangkap bersama dengan rekannya, pastor Marvin Sapp Jr saat keduanya sedang berkendara melalui Kota Mulberry pada Rabu lalu. Selain membawa trailer berisi alat panggang dan Alquran, pastor itu juga membawa beberapa botol minyak tanah di dalam truknya.

Keduanya dituduh telah membawa bahan bakar secara ilegal. Selain itu, Jones juga dituduh membawa senapan.

Dalam situs website miliknya, pastor ini sudah menyatakan rencananya untuk membakar Alquran di sebuah taman terdekat.
Sherif Wilayah Polk, Grady Judd menegaskan bahwa para detektifnya sebelumnya sudah memperingatkan Jones dengan mengatakan bahwa rencananya itu bertentangan dengan hukum.

“Kami bukan hanya mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki hak amandemen pertama untuk kebebasan berbicara. Kami memintanya untuk datang ke taman itu bila ia ingin membuat pernyataan. Tapi ia tidak boleh datang ke wilayah Polk dan melanggar hukum,” tandas Judd.

Jones berulangkali mengabaikan permintaan dari militer Amerika yang memintanya untuk tidak melancarkan aksi protes kontroversial. Menurut para pejabat militer, aksi Jones itu telah membahayakan keselamatan jiwa para prajurit Amerika dan barat di berbagai negara.

Mulberry adalah sebuahkota berpenduduk 3.000 jiwa, yang terletak antara Orlando dan Tampa, dan tidak ada hubungannya dengan gereja Jones.

Militer AS kemarin menjatuhkan hukuman administratif kepada sembilan tentara yang terlibat kasus pembakaran Alquran dan membuang air seni hingga memicu kemarahan rakyat Afganistan awal tahun ini. Salah satu insiden adalah rekaman video yang menggambarkan beberapa tentara marinir sengaja mengencingi mayat-mayat dan kasus lainnya adalah pembakaran sejumlah kitab suci Alquran.

Hukuman administratif itu termasuk penurunan pangkat atau kehilangan tunjangan. Namun hukuman ini tidak termasuk berat bagi seorang pelaku kriminal. Belum jelas apakah hukuman ini dapat memuaskan warga Afganistan yang menuntut keadilan.

Presiden Afganistan Hamid Karzai pada awal tahun ini menyebut ulah para marinir dalam video itu sebagai ‘tidak manusiawi’ dan ia menyerukan persidangan umum untuk para tentara yang terlibat kasus pembakaran Alquran.

Hasil investigasi militer AS menunjukkan bahwa lebih dari 100 Alquran dan buku agama lain dari sebuah perpustakaan pusat penahanan telah dibakar pada 20 Februari lalu. Hasil penyelidikan juga menemukan bahwa peringatan dari orang Afganistan, termasuk dari seorang tentara Afganistan, telah diabaikan dan insiden ini mencerminkan ketidakpercayaan di antara tentara Amerika dan Afganistan.

Insiden pembakaran Alquran telah memicu kerusuhan dan serangan terhadap pasukan Amerika setelah para pekerja lokal menemukan lembaran Alquran yang terbakar di dalam tempat pembuangan sampah di pangkalan militer Bagram di utara Kabul.

Sekurangnya 30 orang tewas dalam kekerasan yang menyebar di seluruh negeri dan dua tentara AS tewas ditembak di dekat kementerian dalam negeri. Militer AS kemarin mengumumkan bahwa enam prajurit telah mendapatkan hukuman administratif atas insiden itu, empat dari mereka adalah tentara dan dua lagi adalah bintara.

Hasil investiasi menemukan bahwa sejumlah kitab suci Alquran telah diambil selama aksi sweeping di perpustakaan di pusat penahanan Parwan dengan alasan para tahanan menggunakannya untuk menyampaikan pesan-pesan.

Penyidik juga menyalahkan seorang penerjemah yang memperingatkan bahwa hingga 75 persen buku agama berisi ajaran ekstrem, termasuk Alquran, namun tidak memberitahu kepada para tentara AS tentang bagaimana caranya membuang buku suci itu. Penerjemah itu adalah warga Afganistan dan kini sudah tidak lagi bekerja untuk militer Amerika.

Temuan akan insiden pembakaran Alquran terjadi pada hari yang sama ketika Korps Marinir AS mengungkap secara rinci atas hukuman terkait sebuah rekaman video di internet pada Januari lalu. Beberapa marinir tampak mengencingin mayat-mayat Taliban. Investigasi menunjukkan insiden itu terjadi pada 27 Juli 2011 selama operasi penangkapan para pembangkang di Propinsi Helmand, Afganistan.

Tiga Marinir AS dinyatakan bersalah atas rekaman video itu, termasuk satu orang yang mengencingi mayat seorang tentara Taliban. Seorang lainnnya sengaja berfoto bersama potongan mayat manusia dan orang ketiga berbohong atas insiden itu saat diinterogasi.

Hukuman berupa penurunan pangkat, tidak mendapatkan tunjangan dan surat hukuman permanen dalam catatan mereka.

No comments:

Post a Comment