!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, August 29, 2013

Mundurnya Muhammad Jusuf Kalla dan Mahfud MD dari konvensi Partai Demokrat kurangi kualitas kovnensi



Para kandidat yang terus maju
Mundurnya Muhammad Jusuf Kalla dan Mahfud MD dari konvensi Partai Demokrat kurangi kualitas konvensi

Kredibilitas Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat diuji, menyusul mundurnya empat kandidat dari daftar peserta konvensi. Mekanisme yang tertutup, ketidakjelasan penentuan kandidat, dan beberapa sebab lain diduga melatari keputusan para kandidat tersebut mundur.

"Kalau tidak hati-hati, orang mungkin berpikir 'oh, ini hanya akal-akalan saja', tidak serius. Bila terus tertutup, publik justru akan antipati," tutur Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yudha AR, Jumat (30/8/2013). Padahal, ujar dia, konvensi ini semestinya dapat menjadi amunisi terakhir Partai Demokrat untuk meningkatkan elektabilitas setelah program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dinilai kurang ampuh.

Selain mekanisme yang tertutup, Hanta mengatakan keputusan Jusuf Kalla yang tiga kali menolak tawaran untuk menjadi peserta konvensi, turut mempertebal tanda tanya atas kredibilitas konvensi. "Sejak awal, konvensi memang penuh tanda tanya," ujar dia.

Ketertutupan konvensi, sebut Hanta, terlihat sejak tidak diungkapkannya dengan gamblang kriteria calon peserta. Komite konvensi justru terlihat lebih sibuk memilih nama-nama yang akan diundang, yang itu pun pembahasannya tertutup dan tak ada aturan mekanisme yang jelas. "Kenapa Isran Noor yang sudah diorbit tak jadi diundang? Kenapa Jumhur tidak masuk? Apa tolok ukurnya? Sangat tidak jelas!"

Lagi pula, imbuh Hanta, Partai Demokrat juga belum mengubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Sepemantauan Hanta, AD/ART Partai Demokrat disebutkan bahwa calon Presiden ditetapkan oleh Majelis Tinggi.

Dengan kondisi yang tak memberikan kepastian itu, Hanta menilai wajar saja bila para kandidat tak mau bergabung mengikuti konvensi. "Sangat rasional jika orang sekaliber pak JK dan Mahfud menolak bertarung di pertarungan nggak jelas ini," imbuh dia.

Hanta melihat konvensi ini bak pedang bermata dua bagi Partai Demokrat. Namun, kata dia, jika konvensi serius digarap dengan menghasilkan capres yang berkualitas maka elektabilitas Partai Demokrat akan terdongkrak.

Sebelumnya diberitakan empat kandidat yang diundang Partai Demokrat batal mengikuti konvensi. Tiga di antaranya, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, dan Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana, mengundurkan diri.

Satu kandidat lain Bupati Kutai Timur Isran Noor yang namanya sempat diajukan komite, ternyata di saat terakhir justru tidak diundang mengikuti prakonvensi. Adapun satu tokoh lagi, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang sebelumnya masih terus ditunggu konfirmasi kesediaannya mengikuti konvensi, akhirnya menolak undangan yang disampaikan sampai tiga kali oleh komite.

Tak hanya mundur dari daftar kandidat peserta konvensi, Mahfud juga adalah orang yang keras mengkritik cara kerja komite konvensi. Dia menilai cara kerja konvensi tidak transparan dan kerap mengubah keterangan mengenai mekanisme dan kriteria kandidat.

 Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito menilai, mundurnya Mahfud MD, Rustriningsih, dan Rusdi Kirana, dari keikutsertaannya dalam proses Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, karena menganggap konvensi sebagai panggung politik yang tak jelas.

Menurutnya, hal ini harus menjadi pelajaran bagi Komite Konvensi agar lebih transparan menyampaikan konsekuensi konvensi sekaligus untuk memberi pelajaran politik bagi masyarakat.

Arie menegaskan, para tokoh yang memutuskan batal mengikuti seleksi konvensi pasti telah membuat kalkulasi sendiri. Kelebihan dan kekurangan konvensi dipertimbangkan, keputusan batal ikut keluar setelah konvensi dinilai lebih banyak kekurangannya.

KOMPAS.com/PUJI UTAMI Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih saat ditemui dikantornya Senin (27/5/2013) "Pasti dikalkulasi ke depannya bagaimana. Kalau kepilih konsekuensinya apa? Nah ini yang belum di-declare ke publik," kata Arie saat dihubungi Kompas.com, dari Jakarta, Jumat (30/8/2013) pagi.

Idealnya, kata Arie, Komite Konvensi menyampaikan semua hal terkait konvensi kepada masyarakat. Tak hanya sekadar aturan main, tetapi juga alasan mengapa seorang tokoh diundang, hingga tokoh tersebut menyatakan siap ikut, atau sebaliknya.

Ia menekankan, konvensi tidak hanya harus transparan dan kredibel. Tetapi juga mampu memberi pelajaran politik pada masyarakat. Saat masih banyak pertanyaan, saat itu pula konvensi dinilai belum transparan dan belum mencerdaskan masyarakat dalam berpolitik.

"Memangnya publik tahu? Harusnya komite menyampaikan, kenapa dia mundur, kenapa dia setuju. Apa karena perbedaan visi, atau kenapa? Value-nya harus ada," ujarnya.

Seperti diberitakan, Pra-Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang digelar sejak Sabtu (24/8/2013) telah selesai dilaksanakan. Gelaran penjaringan kandidat calon presiden ini menyisakan 11 nama. Padahal, sebelum menggelar Pra-Konvensi, ada 15 nama yang disebut diundang untuk mengikuti konvensi.

Di hari terakhir penyelenggaraan Pra-Konvensi, Kamis (29/8/2013), tiga orang menyatakan batal mengikuti konvensi. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, yang pertama kali menyatakan membatalkan keikutsertaannya. Mahfud memasuki ruang Pra-Konvensi sekitar 15 menit untuk membacakan surat keputusannya. Ia mengaku batal mengikuti konvensi karena mekanisme konvensi yang belum jelas.

IHSANUDDIN Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana sesaat sebelum memulai Pra-Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (29/8/2013) Setelah Mahfud, Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana juga memutuskan tidak mengikuti konvensi. Rusdi menyampaikan langsung keputusannya kepada komite. Dengan bahasa yang diperhalus, Rusdi mengaku menunda keikutsertaannya pada konvensi lantaran ingin fokus pada bisnisnya.

Selanjutnya, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih, juga memutuskan untuk tidak mengikuti konvensi. Ia menghadiri Pra-Konvensi selama 30 menit sebelum menyampaikan keputusannya. Dia mengaku batal ikut karena masih ingin fokus berkarier dan mengurus keluarga di kampung halamannya, Jawa Tengah.

Sementara itu, satu nama lain, yang disebut diundang dalam konvensi ini, yaitu Bupati Kutai Timur Isran Noor, justru tidak terjadwal dalam tahap Pra-Konvensi. Komite Konvensi Capres Partai Demokrat enggan menyebutkan alasan terkait tak adanya nama Isran.

Juru Bicara Komite Rully Charis menyatakan, pihaknya tidak pernah menyebut nama-nama peserta yang akan mengikuti Pra-Konvensi, termasuk Isran Noor.

Berikut adalah 11 nama calon perserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat:
1. Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan);
2. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina);
3. Dahlan Iskan (Menteri BUMN);
4. Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat);
5. Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI);
6. Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan);
7. Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah);
8. Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat);
9. Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat);
10. Pramono Edhie Wibowo (mantan Kepala Staf Angkatan Darat);
11. Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara).

 Komite Konvensi calon presiden Partai Demokrat mengaku menghormati keputusan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang batal ikut dalam Konvensi. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Komite Konvensi Hinca Panjaitan di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis(29/8/2013).

Menurutnya, setiap peserta untuk berhak untuk mundur dalam tahapan konvensi. "Kita menghormati keputusan yang diambil Pak Mahfud," ujar Hinca usai mahfud membacakan surat keputusannya.

Anggota Komite Konvensi Demokrat Suaedy Marasebessy mengungkapkan hal serupa. Suaedy mengaku tidak kecewa dengan keputusan yang diambil Mahfud. "Saya juga baru dengar tadi Tidak ada kecewa. Dalam ketentuan mekanisme konvensi, setiap peserta diberikan hak untuk mengundurkan diri. Itu ada dalam ketentuan," kata Suaedy.

Batal Ikuti Konvensi

Seperti diberitakan, Mahfud MD memutuskan untuk tidak mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Keputusan itu disampaikannya di depan Komite Konvensi saat menghadiri Pra-Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Wisma Kodel Jakarta, Kamis (29/8/2013).

"Saya memutuskan tidak ikut konvensi Partai Demokrat," kata Mahfud mengulang membacakan surat keputusan yang juga dibacakan di depan Komite Konvensi.

Ada sejumlah alasan yang membuatnya batal untuk mengikuti konvensi. Salah satu alasannya, seperti yang sudah pernah disampaikan sebelumnya, adalah belum jelasnya mekanisme konvensi.

Pra-Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang digelar sejak Sabtu (24/8/2013) telah usai. Ajang penjaringan kandidat calon presiden ini menyisakan 11 nama. Padahal, sebelum menggelar Pra-Konvensi, ada 15 nama yang mengudara.

Di hari terakhir penyelenggaraan Pra-Konvensi, empat nama lainnya batal ikut. Orang pertama yang kali pertama memutuskan batal untuk ikut adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Mahfud memasuki ruang Pra-Konvensi sekitar 15 menit untuk membacakan surat keputusannya. Mahfud mengaku batal mengikuti konvensi karena mekanisme konvensi yang belum jelas.

Setelah Mahfud, Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana juga memutuskan tidak mengikuti konvensi. Rusdi menyampaikan langsung keputusannya kepada komite. Dengan bahasa yang diperhalus, Rusdi mengaku menunda keikutsertaannya pada konvensi lantaran ingin fokus pada bisnisnya.

Selanjutnya, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih, juga memutuskan untuk tidak mengikuti konvensi. Rustriningsih menghadiri Pra-Konvensi selama 30 menit sebelum menyampaikan keputusannya. Dia mengaku batal ikut karena masih ingin fokus berkarier dan mengurus keluarga di kampung halamannya, Jawa Tengah.

Terakhir, ada juga nama Bupati Kutai Timur Isran Noor yang sebelumnya disebut akan ikut konvensi, tetapi tidak terjadwal dalam tahap Pra-Konvensi. Komite Konvensi Capres Partai Demokrat enggan menyebutkan alasan yang jelas terkait hilangnya nama Isran Noor ini.

Juru Bicara Komite Rully Charis menyatakan, pihaknya tidak pernah menyebut nama-nama peserta yang akan mengikuti Pra-Konvensi, termasuk Isran Noor. Dengan begitu, inilah formasi kesebelasan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat:

No comments:

Post a Comment