!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, August 28, 2013

ketersediaan dana untuk membangun monorel di Ibu Kota sebesar 850 juta dollar AS atau Rp 9 triliun.



ketersediaan dana untuk membangun monorel di Ibu Kota sebesar 850 juta dollar AS atau Rp 9 triliun.

 Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bahwa ketersediaan dana untuk membangun monorel di Ibu Kota sebesar 850 juta dollar AS atau Rp 9 triliun. Menurutnya, jumlah itu sudah cukup bagi PT Jakarta Monorail untuk memenuhi kebutuhan pembangunan monorel mulai Oktober 2013. "Tadi sudah ketemu sama Ortus (PT Ortus Ltd). Katanya dia ada 850 juta dollar AS. Kalau benar ada, ya cukup," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (28/8/2013).

PT Ortus merupakan perusahaan yang menyuntikkan dana ke PT Jakarta Monorel untuk pembangunan proyek transportasi berbasis rel tersebut. Menurut Jokowi, spesifikasi proyek tersebut memang cukup mahal. Beberapa komponen diimpor langsung dari mancanegara, mulai kereta dari China, hingga sistem sinyal dari Jepang, dan sebagainya.

Meski demikian, berdasarkan pertemuan terakhir dengan PT Ortus, Jokowi hanya berpesan bahwa jika dokumen lengkap, maka proyek mesti jalan. "Saya kejar terus, dokumen sudah beres. Pesan saya cuma satu, segera laksanakan," ujarnya.
Pembangunan monorel yang dinamakan Jakarta Eco Transport Monorail atau JET itu akan dimulai pada 16 Oktober 2013.

Monorel Jakarta terdiri dari dua jalur. Jalur biru membentang dari Kampung Melayu-Tebet-Dr Sahardjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambassador-Dharmala Sakti-Menara Batavia-Karet-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Roxy. Jalur ini memiliki total panjang 9,725 km dengan 11 stasiun.

Adapun jalur hijau membentang dari Komdak-Kusuma Candra-Bursa Efek Jakarta-Stadion Gelora Bung Karno-Plaza Senayan-TVRI-Taman Ria Senayan-Gedung MPR/DPR-Pejompongan-Karet-Sudirman-Setiabudi Utara-Kuningan Sentral-Taman-Rasuna-Casablanca-Grand Melia-Satria Mandala dengan total panjang 14,275 kilometer dan 16 stasiun.

Chairman PT Ortus Ltd Edward Soeryadjaya memastikan bahwa proyek transportasi berbasis rel atau monorel akan mulai dibangun pada 16 Oktober 2013.

"Tanggal 16 Oktober mendatang, mobilisasi alat-alat berat akan dimulai," ujarnya kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Siang tadi manajemen PT Ortus telah minta restu kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memulai pembangunan proyek tersebut. Ia berharap pembangunan Jakarta Eco Transport Monorail atau JET itu berjalan baik.

Dalam kesempatan yang sama, Managing Partner PT Ortus Ltd John Aryananda mengatakan, titik pembangunan pertama dimulai di dua lokasi. Namun, baru satu titik yang dipastikan dibangun, yakni Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Itu akan kita bangun deponya dulu. Nanti titik yang satu lagi belum kita tentukan," ujarnya.
John memastikan proyek tersebut tidak mangkrak seperti sebelumnya. PT Ortus telah menyediakan dana sekitar 850 juta dollar AS, yang berasal dari kas perusahaan dan investor, untuk membiayai proyek idaman warga Jakarta itu. Ia menyebutkan, JET akan mengadopsi integrated system ala mass rapid transit di Singapura yang antara stasiun satu dan lainnya saling terkait. Adapun teknologi persinyalan diadopsi dari Jepang. Keretanya didatangkan dari China.

"Semua teknologi kita sudah teruji di negara masing-masing. Proyek ini proyek besar, maka kita pun harus mempersiapkan matang," ujarnya.

Monorel Jakarta terdiri dari dua jalur. Jalur biru membentang dari Kampung Melayu-Tebet-Dr Sahardjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambassador-Dharmala Sakti-Menara Batavia-Karet-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Roxy. Jalur ini memiliki total panjang 9,725 km dengan 11 stasiun.

Adapun jalur hijau membentang dari Komdak-Kusuma Candra-Bursa Efek Jakarta-Stadion Gelora Bung Karno-Plaza Senayan-TVRI-Taman Ria Senayan-Gedung MPR/DPR-Pejompongan-Karet-Sudirman-Setiabudi Utara-Kuningan Sentral-Taman-Rasuna-Casablanca-Grand Melia-Satria Mandala dengan total panjang 14,275 kilometer dan 16 stasiun.

No comments:

Post a Comment